Selasa, 14 Oktober 2014

Bimbingan Konseling keluarga

Alasan Seseorang Menikah


·         Karena Cinta
Tidak bisa dipungkiri, cinta merupakan alasan utama yang paling sering dilakukan dua jenis makhluk untuk menikah.
·         Karena orang sudah menikah
Salah satu alasan konyol yang disebutkan YourTango dalam artikelnya, mereka menikah karena orang lain juga melakukannya
·         Takut kesepian
manusia semacam ini biasanya tak suka sendirian dan kesepian, selalu mencari perhatian dan kasih sayang, serta bersikap over posesif pada kekasihnya.
·         Desakan orang tua
Zaman sekarang masih ada orang tua yang memaksa anaknya dan mengatur segala persoalan hal di dalam kehidupan anak, termasuk jodoh. Nah, di antara 25% survey tersebut ada yang mengaku ia menikah karena desakan dari orang tua saja, bukan sepenuhnya keinginan dari hatinya.
·      


Persiapan Seseorang Sebelum Menikah



Persiapan fisik

Jangan menganggap sepele persiapan fisik ini. Bukan dari sisi penampilan saja yang harus terjaga tapi yang lebih penting adalah kesehatan. Setelah menikah, kita harus bertanggung jawab untuk mengelola rumah tangga yang mandiri terlepas dari orang tua. Suami dan istri harus berbagi peran dalam menjalankan tugas sehari-hari.


Persiapan materi

Uang bukan segalanya tapi segalanya perlu uang. Menikah dan setelah menikah memang perlu uang. Itu sudah pasti tapi jangan dijadikan hambatan untuk melangkah. Uang itu besar kecilnya, cukup tidaknya sangat tergantung kepada kita sendiri.


Komunikasi

Komunikasi tidak harus dilakukan secara verbal, melainkan juga melalui sentuhan, senyuman, lelucon, komentar, keinginan saling mendengarkan dan mendukung satu sama lain. Yang lebih penting, komunikasi bukanlah sekadar menanyakan apa hobinya atau apa makanan kesukaannya, tetapi juga mengenali kebutuhan emosionalnya.

Persiapan sosial

Menikah menyebabkan pelakunya mendapatkan status sosial di tengah masyarakat. Membiasakan diri terlibat dalam kegiatan kemasyarakatan merupakan cara melakukan persiapan sosial.


Senin, 06 Oktober 2014

Self Limiting Belief

Belajar
Belajar menjadi rutinitas manusia untuk merubah sesuatu yang sulit menjadi mudah, dan yang mudah akan menjadi lebih mudah. Dalam pelaksanaannya, saya sering sekali merasa tidak pernah mampu dalam melakukan sebuah pembelajaran yang sangat saya tidak gemari itu. Hal ini membuat pola pikir saya menjadi kurang baik dan sulit untuk mempelajarinya.
Sebuah permasalahan yang saya hadapi ini sangatlah rumit jika di selesaikan. Karena, semua yang menjadi pokok bahasan tentang pembelajaran itu saya benci dan semuanya sulit bagi saya untuk melakukannya. Sekian lama hal itu selalu terus merusak pikiran saya dan pada akhirnya saya mulai bosan dengan kebodohan saya, sehingga pada suatu saat saya berfikir untuk berusaha dan merubah pola pikir saya yang sulit merespon pembelajaran
Solusi untuk mengembalikan pemikiran yang negatif itu menjadi pola pikir yang positif ialah:
- awalnya saya merubah pola pikir tentang ketidak sukaan menjadi menyukai pembelajaran itu
- selanjutnya saya merubah pola pikir tentang ketidak bisaan menjadi bisa atau mudah melakukannya
- dan setiap saya melakukan pembelajaran, saya menanggapi dengan positif sebagai langkah untuk mebuka pola pikir yang sulit menjadi lebih mudah.
hal ini yang dapat saya lakukan untuk merubah pola pikir yang seakan-akan sulit saya lakukan dengan merubah pola pikir yang lebih baik dengan merespon dan menanggapi dengan penuh keyakinan untuk berfikir selalu bisa.